Kamis, 03 November 2011

Kedahsyatan Wudhu



Rahasia Dahsyatnya Wudhu

Judul Buku      : Kedahsyatan Wudhu Penghapus Dosa
Penulis             : Drs. Moehari Kardjono
Penerbit           : Galangpress, Yogyakarta
Cetakan           : I 2009
Tebal               : 152 Halaman
Peresensi         : Jamiludin*)


Islam agama yang mengajarkan kepada kesucian (at thohuur), hal ini berlaku kepada setiap muslim baik laki-laki atau perempuan, muda atau sepuh. Dalam tuntunannya ajaran Islam memerintahkan kepada setiap muslim untuk berlaku hidup bersih, sebagaimana tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 222 : ”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri”. Tuntunan ini dikuatkan oleh Sunnah Rasululloh Saw dalam haditsnya Nabi bersabda : annadzofatu minal iman  (kebersihan (suci)  adalah sebagian daripada iman).
Wujud kesucian bagi setiap muslim salahsatunya ialah ketika akan melaksanakan sholat, terlebih dahulu diperintah untuk melaksanakan wudhu, karena itu merupakan syarat sahnya shalat, artinya saat hendak ”berkomunikasi” dengan Sang Khalik setiap mukmin memiliki kesucian lahir dan bathin, dengan cara wudhu yang tartib. Wudhu adalah sarana bagi seorang hamba untuk menjaga kesucian diri baik fisik maupun psikis. Karenanya, Alloh Swt menjanjikan bahwa Dia Yang Maha Pemurah berkenan menghapuskan dosa orang yang mengerjakan wudhu dengan sungguh-sungguh dan khusyuk, jika dilakukan dengan mengikuti sunnah Rasululloh Saw. Tetesan air wudhu dapat mengugurkan dosa pelakunya. (Hal. 37)
Buku berjudul Kedahsyatan Wudhu Penghapus Dosa, menjelaskan manfaat dari wudhu, menuntun untuk senantiasa menjaga wudhu (dawam ul wudhu), mengungkap rahasia keajaiban wudhu dari tetesan air wudhu yang meresap dalam tubuh, menjadi pelebur dosa-dosa yang dilakukan. Secara sistematis buku ini dilengkapi dengan penjelasan jenis air yang sah untuk dipakai wudhu. Drs. Moehari Kardjono penulis buku ini juga menguraikan tata cara wudhu dan manfaat wudhu dalam konteks dunia kesehatan  kaitannya media wudhu ialah air.   
Air wudhu yang meresap masuk ke dalam tubuh kita akan mempengaruhi dan memperbaiki air-air tubuh (termasuk air dalam otak) kita yang sempat menjadi keruh karena aktivitas kita sehari-hari. Selain itu setiap usai berwudhu kita diajarkan senantiasa untuk berdoa atas nama Alloh Swt. Ini akan menjadi semacam mantra ampuh yang dapat mengubah struktur air yang akan di usapkan ke tubuh kita, agar dapat menjadi pembersih yang baik dan menyucikan diri kita.
Masaru Emoto dalam bukunya berjudul The Hidden Message of Water dan The True Power of Water telah membahas mengenai rahasia-rahasia dan kekuatan yang ada pada air.  Bahwa partikel-partikel air dapat merespon, memahami, menangkap segala jenis bentuk komunikasi. Ketika aktivitas wudhu dilakukan maka saat itu pula do’a menyertainya, secara otomatis air itu memberi efek yang positif atas reaksi do’a yang dibaca. Dalam konteks medis, aktivitas wudhu memberikan kesehatan bagi tubuh. Menurut Dr. Magomedov, asisten pada lembaga General Hygiene and Ecology (Kesehatan Umum dan Ekologi) di Daghestan State Medical Academy, menjelaskan dalam artikelnya diketahui bahwa wudhu dapat menstimulasi/merangsang irama tubuh alami.
Sistem metabolisme tubuh manusia terhubung dengan jutaan syaraf yang ujungnya tersebar di sepanjang kulit. Guyuran air wudhu dalam konsep pengobatan modern adalah laksana hydromassage alias pemijatan dengan memanfaatkan air sebagai alat massage dan media penyembuhan.Membasuh area wajah misalnya, pijatan air akan memberi efek positif pada usus, ginjal, dan sistem saraf maupun reproduksi. Membasuh kaki kiri memiliki efek positif pada kelenjar pituitari, otak yang mengatur fungsi-fungsi kelenjar endokrin (kelenjar yang bertugas mengatur pengeluaran hormon dan mengendalikan pertumbuhan). Di telinga terdapat ratusan titik biologis yang akan menurunkan tekanan darah dan mengurangi sakit. Kemudian di sela-sela jari terdapat banyak sekali ujung-ujung serabut saraf. (Hal. 50)
Wudhu bukan sekedar ritual mengusapkan air ke anggota tubuh, namun di balik itu ternyata wudhu menjadi sarana menyucikan hati dan fikiran, serta melebur dosa-dosa yang telah diperbuat. Ketika melakukan niat, dengan niat yang sungguh-sungguh dengan penuh ketundukkan, berarti telah membersihkan diri dari dosa ’Aqidiyyah (dosa yang masuk dalam kategori aqidah) dan dosa Khuluqiyyah (dosa yang berkaitan dengan akhlak), kemudian membasuh wajah misalnya, bersama itu gugurlah dosa-dosa syahwat yang telah di perbuat oleh wajah dan mata. Hal ini tentunya harus disertai dengan kualitas wudhu yang dilakukan dengan do’a yang dilafalkan serta tartib. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw : ”Barangsiapa yang berwudhu dan ia membaguskan wudhunya, maka akan keluarlah segala kesalahan dari tubuhnya, hingga dari balik kuku-kukunya.” (HR. Muslim).
Manfaat lainnya bagi orang dapat dengan senantiasa menjaga wudhu (dawam al wudhu) jiwa dan raganya akan selalu mendapatkan cahaya illahi, karena memiliki wudhu ia akan merasa mendapat bimbingan dan pengawasan dari sang khaliq. Sehingga dapat memberikan ketenangan, keceriaan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat terhindar dari perbuatan dosa.
 
*Penulis adalah Pustakawan Kodama - Yogyakarta, Alamat Jl. KH. Ali Maksum No. 04 Krapyak Sewon Bantul.  Telp. 085 868 464 260

4 komentar: