Kamis, 03 November 2011

Dahsyatnya Ayat-ayat Pembuka Pintu Rezeki


Hidup Kaya Dengan Banyak Amal
Judul Buku      : Dahsyatnya Ayat-ayat Pembuka Pintu Rezeki
Penulis             : Muhammad Hanafiyah
Penerbit           : Mutiara Media, Yogyakarta
Cetakan           : April 2009
Tebal               : 119 Halaman
Peresensi         : Jamilludin*)


Sudah menjadi maklum bahwa kehidupan, jodoh, rezeki, dan kematian adalah kehendak Tuhan yang telah digariskan pada setiap manusia yang mendiami alam semesta ini. Namun, sebagai manusia yang manjadi ciptaan Alloh subhanahu wa’ ta’ala paling sempurna yang dibekali dengan akal fikiran, kemampuan, dan keterampilannya tentunya setiap garis kehidupan bisa dirubah, meskipun garis kehidupan adalah rahasia Alloh subhanahu wa’ ta’ala. Fenomena saat ini banyak orang percaya terhadap ramalan-ramalan yang berharap bisa merubah nasibnya secara instant, sebenarnya mengantarkan kepada kemusyrikan. Belum lagi dengan tayangan televisi yang menampilkan bermacam kuis untuk meraih jutaan uang dengan waktu sekejap, sebenarnya telah mendidik kepada para pemirsanya untuk malas bekerja.
  
Selain itu, adanya cobaan dalam kehidupan sering “membutakan” manusia sehingga ia beranggapan Alloh tidak adil dalam urusan nasibnya. Sebenarnya seberapapun cobaan, kemiskinan, penderitaan, atau kesulitan hidup yang diderita, bukan berarti Alloh subhanahu wa’ ta’ala tidak sayang atau pelit kepada kita. Akan tetapi , tak lain supaya kita menjadi manusia yang bertaqwa dan pandai bersyukur, karena pada dasarnya setiap ujian (Imtihan) baik itu berupa bencana, kebangkrutan usaha, susahnya mencari pekerjaan semata-mata adalah menguji manusia sejauh mana kualitas keimanannya. Bagi orang yang bertaqwa Alloh subhanahu wa’ ta’ala akan membukakan pintu rezeki baginya, dan bagi orang yang pandai bersyukur akan ditambahkan rahmat baginya. 

Buku berjudul Dahsyatnya Ayat-ayat Pembuka Pintu Rezeki memberikan resep bagaimana agar dalam setiap usaha yang kita lakukan tidak hanya berorientasi pada kebutuhan materi saja, akan tetapi diarahkan pada peningkatan kesadaran spiritual dengan mengamalkan “kedahsyatan” ayat-ayat Al Qur’an. Muhammad Hanafiyah, penulis buku ini menguraikan secara rinci dalam bentuk tuntunan do’a untuk membuka pintu rezeki dari Alloh subhanahu wa’ ta’ala.

Sebagai upaya membuka pintu rezeki, selain perlu kerja keras kita perlu membangun kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan spiritual dengan melakukan amalan hasanah (yang baik). Watak manusia yang selalu “rakus” terkadang menjadikan sosok manusia yang lupa untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan dalam kehidupannya.  Dalam surat Ibrahim ayat 7 dijelaskan “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhan-Mu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka seungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Hal. 14)

Idealnya setiap manusia mendambakan kehidupan yang mapan, ketentraman, dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupannya. Sehingga yang menjadi ukurannya ialah terpenuhinya kebutuhan lahir dan bathin terwujudnya suasana yang penuh kedamaian, sahabat dan keluarga yang saling mengasihi serta harta benda yang melimpah. Rasululloh pun mengajarkan kepada segenap ummatnya agar giat bekerja untuk menjemput rizki dari Alloh, dan memerintahkan dari kehidupan yang penuh kefakiran, dalam sabdanya : “Kaadal faqru an yakuuna kufran” kefakiran, kemiskinan akan membawa kepada kekufuran.

Untuk menambah terbukanya pintu rezeki maka perlu dibarengi dengan amalan kontinyu (terus-menerus) salah satunya dengan mengamalkan do’a. Ibarat sebuah pisau semakin sering diasah, maka semakin tajam, sama halnya dengan do’a. Do’a yang selalu diamalkan rutin (istiqomah) dan diikuti dengan rajin bekerja maka akan memperlebar pintu rezeki bagi setiap pengamalnya. Buku ini juga memberikan resep dengan tuntunan do’a-do’a yang dinukilkan dari Al Qur’an untuk pembuka pintu rezeki.

Berdo’a adalah ciri khas orang mukmin. Bahkan Rasululloh bersabda bahwa do’a merupakan inti ibadah. “Do’a itu inti ibadah” (HR. Turmudzi dari Anas bin Malik). Do’a merupakan bagian dari upaya mendekatkan diri kepada Alloh subhanahu wa’ ta’ala mengabulkan sesuatu yang kita inginkan. Termasuk dalam menggapai rezeki, selain mengupayakan dengan keikhlasan, bermunajat kepada Alloh swt adalah penyempurnaannya. (Hal. 93)
Meskipun dalam kehidupan sekarang muncul pertanyaan, sering dijumpai orang berbuat maksiat atau kezaliman namun tetap berlimpah kekayaan. Mengapa Alloh mengaruniakan harta benda dan kemudahan hidup bagi mereka? Jawaban singkatnya adalah, cara menjemput rezeki dengan cara yang tidak diridhai Alloh, akan menghasilkan rezeki yang tidak barakah. Rezeki itu tidak mengandung nikmat, melainkan menjadi sumber bencana bagi pemiliknya suatu saat. Rezeki tersebut tidak akan memberi manfaat bagi hidupnya, baik dunia maupun akhirat. Kunci dari keberkahan rezeki adalah dengan memperbanyak amal shalih!

*Penulis adalah Pustakawan Kodama, Tinggal di Yogyakarta Telp. 085 868 464 260

Tidak ada komentar:

Posting Komentar