Hidup Kaya Dengan Banyak Amal
Judul Buku : Dahsyatnya Ayat-ayat Pembuka Pintu Rezeki
Penulis : Muhammad Hanafiyah
Penerbit : Mutiara Media, Yogyakarta
Cetakan : April 2009
Tebal : 119 Halaman
Peresensi : Jamilludin*)
Sudah menjadi
maklum bahwa kehidupan, jodoh, rezeki, dan kematian adalah kehendak Tuhan yang telah
digariskan pada setiap manusia yang mendiami alam semesta ini. Namun, sebagai
manusia yang manjadi ciptaan Alloh subhanahu wa’ ta’ala paling sempurna
yang dibekali dengan akal fikiran, kemampuan, dan keterampilannya tentunya
setiap garis kehidupan bisa dirubah, meskipun garis kehidupan adalah rahasia
Alloh subhanahu wa’ ta’ala. Fenomena saat ini banyak orang percaya
terhadap ramalan-ramalan yang berharap bisa merubah nasibnya secara instant,
sebenarnya mengantarkan kepada kemusyrikan. Belum lagi dengan tayangan
televisi yang menampilkan bermacam kuis untuk meraih jutaan uang dengan waktu
sekejap, sebenarnya telah mendidik kepada para pemirsanya untuk malas bekerja.
Selain itu,
adanya cobaan dalam kehidupan sering “membutakan” manusia sehingga ia
beranggapan Alloh tidak adil dalam urusan nasibnya. Sebenarnya seberapapun
cobaan, kemiskinan, penderitaan, atau kesulitan hidup yang diderita, bukan
berarti Alloh subhanahu wa’ ta’ala tidak sayang atau pelit kepada kita.
Akan tetapi , tak lain supaya kita menjadi manusia yang bertaqwa dan pandai
bersyukur, karena pada dasarnya setiap ujian (Imtihan) baik itu berupa
bencana, kebangkrutan usaha, susahnya mencari pekerjaan semata-mata adalah
menguji manusia sejauh mana kualitas keimanannya. Bagi orang yang bertaqwa
Alloh subhanahu wa’ ta’ala akan membukakan pintu rezeki baginya, dan
bagi orang yang pandai bersyukur akan ditambahkan rahmat baginya.
Buku berjudul
Dahsyatnya Ayat-ayat Pembuka Pintu Rezeki memberikan resep bagaimana agar dalam
setiap usaha yang kita lakukan tidak hanya berorientasi pada kebutuhan materi
saja, akan tetapi diarahkan pada peningkatan kesadaran spiritual dengan mengamalkan
“kedahsyatan” ayat-ayat Al Qur’an. Muhammad Hanafiyah, penulis buku ini
menguraikan secara rinci dalam bentuk tuntunan do’a untuk membuka pintu rezeki
dari Alloh subhanahu wa’ ta’ala.
Sebagai upaya
membuka pintu rezeki, selain perlu kerja keras kita perlu membangun kecerdasan
emosional, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan spiritual dengan melakukan
amalan hasanah (yang baik). Watak manusia yang selalu “rakus”
terkadang menjadikan sosok manusia yang lupa untuk bersyukur atas nikmat yang
diberikan dalam kehidupannya. Dalam
surat Ibrahim ayat 7 dijelaskan “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhan-Mu
memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka seungguhnya azab-Ku
sangat pedih”. (Hal. 14)
Idealnya setiap
manusia mendambakan kehidupan yang mapan, ketentraman, dan kebahagiaan dalam
menjalani kehidupannya. Sehingga yang menjadi ukurannya ialah terpenuhinya
kebutuhan lahir dan bathin terwujudnya suasana yang penuh kedamaian, sahabat
dan keluarga yang saling mengasihi serta harta benda yang melimpah. Rasululloh
pun mengajarkan kepada segenap ummatnya agar giat bekerja untuk menjemput rizki
dari Alloh, dan memerintahkan dari kehidupan yang penuh kefakiran, dalam
sabdanya : “Kaadal faqru an yakuuna kufran” kefakiran, kemiskinan akan
membawa kepada kekufuran.
Untuk menambah
terbukanya pintu rezeki maka perlu dibarengi dengan amalan kontinyu
(terus-menerus) salah satunya dengan mengamalkan do’a. Ibarat sebuah pisau
semakin sering diasah, maka semakin tajam, sama halnya dengan do’a. Do’a yang
selalu diamalkan rutin (istiqomah) dan diikuti dengan rajin bekerja maka akan
memperlebar pintu rezeki bagi setiap pengamalnya. Buku ini juga memberikan resep
dengan tuntunan do’a-do’a yang dinukilkan dari Al Qur’an untuk pembuka pintu
rezeki.
Berdo’a adalah
ciri khas orang mukmin. Bahkan Rasululloh bersabda bahwa do’a merupakan inti
ibadah. “Do’a itu inti ibadah” (HR. Turmudzi dari Anas bin Malik). Do’a
merupakan bagian dari upaya mendekatkan diri kepada Alloh subhanahu wa’
ta’ala mengabulkan sesuatu yang kita inginkan. Termasuk dalam menggapai
rezeki, selain mengupayakan dengan keikhlasan, bermunajat kepada Alloh swt adalah
penyempurnaannya. (Hal. 93)
Meskipun dalam
kehidupan sekarang muncul pertanyaan, sering dijumpai orang berbuat maksiat
atau kezaliman namun tetap berlimpah kekayaan. Mengapa Alloh mengaruniakan
harta benda dan kemudahan hidup bagi mereka? Jawaban singkatnya adalah, cara
menjemput rezeki dengan cara yang tidak diridhai Alloh, akan menghasilkan
rezeki yang tidak barakah. Rezeki itu tidak mengandung nikmat, melainkan
menjadi sumber bencana bagi pemiliknya suatu saat. Rezeki tersebut tidak akan
memberi manfaat bagi hidupnya, baik dunia maupun akhirat. Kunci dari keberkahan
rezeki adalah dengan memperbanyak amal shalih!
*Penulis
adalah Pustakawan Kodama, Tinggal di Yogyakarta Telp. 085 868 464 260
Tidak ada komentar:
Posting Komentar